Langsung ke konten utama

Petugas Lapas Sukamiskin Dapat Jatah THR dari Napi Tipikor

Lapas Sukamiskin/Foto: Baban Ganda Purnama

Bandung - Jaksa KPK mengungkap para pegawai di Lapas Sukamiskin mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari para narapidana. THR yang diberikan mulai dari tingkat Kabid hingga tingkat kepegawaian terendah. 

Hal itu terungkap dalam sidang kasus suap eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen beragendakan pemeriksaan saksi dengan saksi Andri Rahmat di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Selama jadi Kalapas Sukamiskin, Wahid Tak Pernah Sidak Kamar Napi

Jaksa KPK menampilkan bukti tulisan yang merupakan rekap pemasukan uang. Dalam layar yang dipasang di belakang jaksa, terlihat tulisan tangan berjudul 'daftar pemasukan iuran saung'. Dalam daftarnya, tertulis sejumlah nama dan uang yang diberikan seperti :

1. Pa Sanusi Rp 3.000.000
2. Pa Umar Rp 3.000.000 
3. Pa Amran Rp 1.500.000
4. Pa Fahmi Rp 3.000.000
5. Pa Mohan Rp 1.500.000
6. Patrialis Rp 3.000.000
7. Pa Carles Rp 2.000.000 
8. Pa WK Rp 2.500.000

Usai persidangan, jaksa KPK Kresno Anto Wibowo membenarkan apabila ada iuran untuk saung. Iuran itu diberikan warga binaan untuk biaya perawatan saung. 

"Sesuai persidangan. Jadi kepada mereka-mereka warga binaan tadi, di situ (Lapas Sukamiskin) kan ada mereka diberikan fasilitas memiliki saung dengan konsekuensi membayar iuran saung. Nah yang bertugas menagihnya itu saksi (Andri)," ucap Kresno. 

Baca juga: Fantastis! Biaya Renovasi Sel Lapas Sukamiskin Capai Rp 100 Juta

Kresno mengatakan uang tersebut bukan hanya untuk biaya pemeliharaan. Menurutnya, dari uang itu pula sejumlah petugas lapas diberi THR. 

"Kemudian penggunaan uangnya tadi untuk berbagai macam termasuk salah satunya THR petugas lapas," katanya. 

Jaksa juga sempat menampilkan bukti pengeluaran uang. Dalam bukti yang ditampilkan di layar, terlihat sejumlah nama mendapatkan uang masing-masing Rp 1 juta. 

"Rinciannya tadi ada mulai level Kabid (paling tinggi) dan petugas lebih rendah," ucap jaksa.

Baca juga: Terungkap! Suami Inneke Berhari-hari Nginap di Kontrakan Mewah

Sementara untuk Kalapas, memang tidak tertera. Menurut Kresno, tingkat Kalapas seperti Wahid tinggal meminta kepada warga binaan. 

"Karena Kalapas kalau suatu waktu minta sudah ada. Keterangan saksi begitu. Jadi enggak perlu dibagikan THR lagi. Cuma karena yang bersangkutan Kalapas ini baru, dia menyangkal enggak tahu soal itu," kata jaksa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ridwan Kamil: Masya Allah, Jasad Eril Wangi dan Masih Utuh

Ridwan Kamil: Masya Allah, Jasad Eril Wangi dan Masih Utuh Jum'at, 10 Juni 2022 - 09:40 WIB Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucap syukur masih diberi kesempatan memeluk, membelai, dan memandikan jenazah sang anak, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril. Foto/Istimewa JAKARTA  - Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil mengucap syukur jenazah sang anak,  Emmeril Kahn Mumtadz  alias Eril akhirnya ditemukan usai dinyatakan hanyut terseret arus di Sungai Aare, Swiss. Kang Emil masih diberi kesempatan memeluk, membelai, dan memandikan jenazah putra sulungnya. "ALHAMDULILLAH. Akhirnya Allah SWT memberikan kesempatan saya untuk kembali memeluk, membelai dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam, juga mengadzankan dengan sempurna di telinganya persis seperti saat Eril lahir," ujar dia dalam unggahan di akun Instagram @ridwankamil, Jumat (10/6/2022).  Baca juga:  Sang Kekasih Nabila Ishma Tulis Pesan Mengharukan setelah Jenazah Eril Ditemukan   Kang Emil menuturkan s...

Kota Bandung Semakin Tak Aman, Gerombolan Berandal Ngamuk di Ujungberung

Pedagang di Jalan AH Nasution, Ujungberung membenahi lapak mereka yang dirusak segerombolan berandal. Foto/Tangkapan Layar Video Viral BANDUNG  - Gerombolan berandal yang diduga anggota sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) mengamuk di Jalan AH Nasution, Kelurahan Pasanggarahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandudng, Senin (18/5/2020), malam. Akibatnya, sejumlah lapak pedagang pakaian di kawasan itu rusak. Tak hanya lapak, gerombolan berandal itu juga merusak barang dagangan para pedagang yang tengah mengais rezeki di kawasan itu. Rizki (35), salah seorang saksi mata, mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, pemilik lapak bernama Indra Sofyan, warga setempat sedang berjualan pakaian. Tiba-tiba datang sekelompok orang ke lapak dagangan Indra. Gerombolan berandal itu meminta uang keamanan kepada korban. Namun permintaan itu tak dipenuhi oleh Indra. Baca Juga: Kompleks Masjid Al Aqsa Dibuka Lagi untuk Salat Mulai Pekan Depan Bertani on Cloud Eggrol Mocapi Menarik Minat Ribuan Pese...